Advertisement
Banaspatiwatch.co.id || Mojokerto --Pembuangan limbah hasil pemotongan ayam memerlukan perhatian khusus untuk menghindari dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat.Pasalnya darah dari penyembelihan ayam itu langsung mengalir di sungai.Pembuangan limbah tersebut bertempat di Sungai Dusun Gedeg Kulon jalan Magersari Desa Gedeg ,Kecamatan Gedeg ,Kabupaten Mojokerto sabtu 19/7/2025 pukul 11.30 Wib.
Limbah pemotongan ayam yang seharusya dikumpulkan dan disimpan dalam wadah tertutup untuk mencegah penyebaran bau yang sangat menyengat dan kontaminasi lingkungan.Tetapi malah pembuangan limbah pemotongan ayam tersebut di buang ke sungai yang menyebabkan bau tidak enak menyengat dan bau anyir.
Akibat dari limbah pemotongan ayam secara efektif, yang langsung mengalir ke sungai dapat mengakibatkan dampak lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat.
Hasil pantauan tim media ke lokasi sangat menyayangkan perbuatan tersebut.Air sungai berwarna merah.Di tempat terpisah pemilik pemotongan ayam CV Restu Abadi ibu Hemi atau Pak Wisnu yang beralamat Dusun Gedeg Kulon ,Kecamatan Gedeg saat di wawancara media menyampaikan bawah pembuangan tersebut sudah berijin kepala desa, DLH ,dan dinas Perikanan atau pihak terkait.
"Kami sudah ijin ke Kepala Desa,DLH,dan Dinas Perikanan atau pihak terkait,"ujarnya.
'Usaha kami yang sudah berjalan 20 tahun ini ,aman - aman saja tidak ada kendala dari pihak terkait ,"tambah Wisnu.
Sementara salah satu warga inisial S saat di wawancarai oleh tim media mengatakan "baunya sangat menyengat dan amis mau lapor gak berani karena tetangga jadi gak enak ,"pungkasnya(sambil berpesan namanya jangan di mediakan).
Penulis : Ifa