Iklan

Senin, 09 Juni 2025, 9.6.25 WIB
Last Updated 2025-06-09T06:30:47Z
-UTAMABERITA TERKINIBERITA-UTAMAHUKUMPEMERINTAHPOLRIREGIONAL

Suarakan Komitmen Bersama Perangi Narkoba, Finalis Duta Anti Narkoba 2025 Kunjungi PP AL Kholiqi

Advertisement


Banaspatiwatch.co.id
|| Sidoarjo--Para finalis Duta Anti Narkoba 2025 melakukan kunjungan edukatif ke Yayasan Pondok Pesantren (PP) Al Kholiqi, Sidoarjo, pada Minggu (08/06/2025).Kunjungan tersebut merupakan bentuk komitmen mereka dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. 


Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian pembekalan sekaligus kampanye sosial yang bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya narkoba.


Dalam kegiatan tersebut, para finalis mengikuti sesi penyuluhan interaktif bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo, tim medis, serta pengurus yayasan. Para peserta mendapat pemahaman mendalam mengenai proses rehabilitasi dan pendekatan holistik dalam penanganan korban penyalahgunaan narkoba.


Yusuf Rizal, Penyuluh Adiksi dari BNNK Sidoarjo, mengapresiasi inisiatif tersebut. Ia menyebut kunjungan ke pesantren menjadi contoh kolaborasi penting antara lembaga keagamaan dan institusi negara dalam perang melawan narkoba.


 “Saya ucapkan terima kasih kepada panitia, dan khususnya kepada Gus Kholiq sebagai tuan rumah. Beliau bukan orang baru dalam dunia rehabilitasi. Sejak 2012, beliau menjadi pionir gerakan sadar narkoba di wilayah ini,” ujar Yusuf dalam sambutannya.


Ia berharap para finalis dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyuarakan bahaya narkoba secara relevan dan menyentuh hati masyarakat.


“Mereka harus bisa menyampaikan pesan anti narkoba dengan pendekatan yang kontekstual dan menggugah,” tambahnya.


Sementara itu, dr. Erie Eko, Dokter Adiksi dari BNNK Sidoarjo, menjelaskan pentingnya proses rehabilitasi terpadu bagi korban penyalahgunaan narkoba. Ia menekankan perlunya sinergi antara pemulihan medis dan sosial.


“Rehabilitasi terdiri dari dua aspek: medis dan sosial. Keduanya harus berjalan beriringan agar pasien tidak kembali menggunakan,” jelasnya.


Menurutnya, asesmen medis, hukum, dan psikologis menjadi pintu masuk penting dalam menyesuaikan kebutuhan pasien agar penanganan lebih tepat sasaran.


Pimpinan PP Al Kholiqi, KH Abdul Kholiq (Gus Kholiq), menyampaikan bahwa pesantren yang ia pimpin mengembangkan metode rehabilitasi berbasis spiritual dan tradisional.


 “Kami menggunakan metode gurah, hipnoterapi, dan terapi rendam malam sebagai bagian dari detoksifikasi. Ini dipadukan dengan pembacaan sholawat dan pembinaan rohani,” terang Gus Kholiq.


Ia menegaskan bahwa proses pemulihan tidak hanya soal fisik, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan spiritual para pasien.


“Rehabilitasi bukan hanya soal obat, tetapi juga soal hati. Lingkungan yang buruk bisa menjatuhkan mantan pengguna kembali ke jurang yang sama,” tegasnya.


Gus Kholiq berharap kunjungan para finalis Duta Anti Narkoba ini dapat memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya rehabilitasi yang menyeluruh.


“Para duta harus bisa menyampaikan bahwa penyembuhan narkoba harus menyentuh aspek medis, sosial, dan spiritual secara bersamaan,” pungkasnya.(Red)