Iklan

Selasa, 25 Maret 2025, 25.3.25 WIB
Last Updated 2025-03-25T02:40:03Z

Jejak Bangsawan Banten di Sukosari, Dagangan: K.P. Tubagus Ngasik Zaenal Asikin dan Warisan Masjid Kuno di Madiun

Advertisement

 



BanaspatiWatch.co.id || Madiun, 25 - 03 - 2025 -- Di Desa Sukosari, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, terdapat makam K.P. Tubagus Ngasik Zaenal Asikin (Moh. Ngasik), seorang tokoh yang diyakini sebagai keturunan Kesultanan Banten. Uniknya, menurut informasi masyarakat setempat, kijing makam tersebut didatangkan langsung dari Kesultanan Banten, meskipun bentuknya bergaya Mataraman, yang umum ditemukan di wilayah Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.


Tak jauh dari makam, terdapat masjid kuno yang masih digunakan hingga kini. Masjid ini mempertahankan keasliannya, termasuk bedug tua dan mimbar kayu berukir yang berusia ratusan tahun. Keberadaan masjid ini menguatkan dugaan bahwa K.P. Tubagus Ngasik Zaenal Asikin berperan penting dalam penyebaran Islam di wilayah Madiun.


Dari penelitian awal dan informasi masyarakat, beliau diduga keturunan Sultan Banten, Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati. Kehadirannya di Madiun menimbulkan beberapa kemungkinan:


1. Hubungan Diplomatik Banten-Mataram

– Bisa jadi beliau menikah dengan bangsawan Mataram, sehingga tradisi pemakamannya mengikuti budaya setempat.

2. Misi Dakwah Islam

– Sebagai keturunan ulama dan sultan, beliau mungkin dikirim untuk menyebarkan Islam di Mataraman.



3. Pengasingan Politik 

– Bisa jadi beliau berpindah ke Madiun akibat konflik dengan Belanda atau dinamika politik di Banten.


Makam K.P. Tubagus Ngasik Zaenal Asikin memiliki ciri khas yang menarik:


-Kijing segitiga berundak, mencerminkan status sosial tinggi.

-Susunan makam bertingkat, seperti makam para bangsawan.

-Bahan batu kapur atau andesit, menunjukkan usia makam yang cukup tua.

-Kijing makam dikirim dari Kesultanan Banten, yang mengindikasikan adanya hubungan erat antara wilayah ini dan Banten.


Sementara itu, masjid kuno di dekatnya masih mempertahankan arsitektur khas Mataraman dan digunakan hingga kini sebagai tempat ibadah.


Penemuan ini mengungkap jejak keturunan Kesultanan Banten di Madiun dan membuka peluang penelitian lebih lanjut terkait peran mereka dalam sejarah Nusantara.


Banaspati Watch mengundang masyarakat yang memiliki informasi tambahan mengenai sejarah K.P. Tubagus Ngasik Zaenal Asikin dan masjid kuno ini untuk berkontribusi dalam pelestarian sejarah.


(Redaksi Banaspati Watch)